Kamis, 17 September 2015

Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar (http://theoneredaxi.com)

Marapi

Lapor, Tuhan!
kami belum siap untuk menangis lagi, laporan selesai.



Pariaman, 27/2/2014, 4:36 PM


Marapi Part 2

mentari, memerah
kala sore dengan seperangkat asap yang entah;
lantas hadirkan ribuan pasang mata dalam gelisah;
kalau-kalau tangis hadir untuk mengisi isi rumah

Kau kah yang meyuruhku untuk selalu bersyukur atas semua musibah, Tuhan?
yap, kurasa iya.



Pariaman, 27/2/2014 05:31 PM


Marapi Part 3

sajadah kami basah,
air mata kami tumpah; rakaat kami gelisah;
kami goyah

wahai Kau yang merajai langit
wahai Kau yang mengisi seluruh Bumi
wahai Kau pemilik setiap Doa
kami memanggilmu dalam tangis yang tak sudah-sudah.

"Ampunilah kami karena terlalu banyak meminta." Aamin ya Rabb



Pariaman, 27/2/2014, 7.02 PM


juga ada di sini:

http://theoneredaxi.com/berita-sajak-maulidan-rahman-siregar-marapi-merah-.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar