Kamis, 17 September 2015

Puisi Maulidan Rahman Siregar (Antologi 21 Penyair, DETIK PINALTI)



Pemimpi(n) Kami

Janji-janji konyol yang kau lapis dengan nama Tuhan mengema lagi di negeri kami, memekakkan telinga, menggoyahkan teguh hati.

“kau pikir kami kan tergoda wahai tuan botak yang buncit perutnya?”

“adakah sama,
Tuhan yang kau sebut-sebut dengan Tuhan yang dieram bapak kami dalam shalat maghrib berjamaah kami?”


Pariaman, 6 Maret 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar