Kamis, 17 September 2015

Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar (http://theoneredaxi.com)

Aku
Buat Chairil Anwar

“kosong lapan sembilan sembilan
kosong lapan lima empat
empat enam lapan”

atau

“kosong lapan satu dua
enam dua  empat empat
satu dua tiga lima”

ini aku, ril
kau mana bisa jadi aku

Pariaman, 5 Februari 2014



Jomblo
Buat  Buya Hamka

Pinjam syair cintamu, Buya
Di negeri ini, tak ada wanita lagi yang memilihku
Pemilu kemarin, yang memilihku lelaki semua; tepat setelah amplopku sampai di rumahnya

Matilah aku bila lama begini, Buya

Pariaman, 5 Februari 2014



Pak, suraumu tak roboh lagi!
Buat AA. Navis

Pak, suraumu tak roboh lagi
Gambarnya kami unggah di facebook
Kami bagikan pada ribuan kawan
Semua pada komentar, bilang suraumu bagus

Kami foto dari luar
Lagi duduk di lapau, menunggu jamaah kelar
Sambil diskusi, bagaimana bisa agar suraumu bagus, suraumu ramai
Di lapau, ada kopi, rokok, secarik kertas, dan pulpen bahan diskusi

Suraumu dibantu ayah kami,
Ayah kami yang pejabat, pengusaha sukses, dewan politik, dan calon gubernur
Ayah kami baik
Peduli sama suraumu, biar bagus, biar ramai

Keramik-keramik cantik
Kubah-kubah megah
Dibantu ayah kami,
Di gotong bersama

Garin adzan kami pulang
Garin punya acara kami datang

Pariaman, 20 Januari Masehi 2014 pukul 07: 39 wib

juga dimuat di:

http://theoneredaxi.com/berita-kepada-penyair.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar