Kamis, 17 September 2015

Puisi Maulidan Rahman Siregar (Antologi Puisi Memperingati 8 Tahun Lapindo)



Kenangan

lumpur yang menggenangi ruang tamu kami kini, kami basuh dengan tangis. lumpur itu, ialah satu-satunya penyebab rumah kami tetiba sepi, tak ada teman yang datang berkunjung untuk menggenapi malam kami lagi, hanya kodok-kodok kecil yang kemudian datang, si kodok menyapa:
“ adakah kau cukup bersabar atas kenang-kenangan yang menimpamu kini?”

Oh tuan, ke manakah kami hendak mengadu bila anak-anak kami merindu rumah, merindu kami ajari mengaji?

kami kira engkau punya jawaban
namun sengaja kau simpan,
iya kan?

Pariaman, Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar