Saya tidak begitu mengikuti perlombaan Stand Up Comedy Indonesia sejak awal. Saya mulai intens mengikuti ajang lomba Stand Up Comedy ini sejak waktu di Kompas TV dulu, tepatnya SUCI 4 (tahun 2014). Ketika itu, saya menjagokan Dodit Mulyanto, meski Dodit ketika itu harus puas lepas dari 3 besar.
SUCI 5 menarik, ada Rahman Avri (komika paling tua), Rahmet anak STM, Indra Frimawan yang absurd, Dani yang cacat, dan Rigen sang juara. Di Suci 5, yang saya jagokan 2. Indra Frimawan, yang lawakannya absurd parah, dan Dani yang cacat, sebab Dani bagai Mario Teguh; sang motivator. Dani memberi contoh ke kita-kita bahwa lawakan adalah milik semua orang. Saya terberkati oleh Dani. Tapi, yang menang kompetisi adalah Rigen, teman Indra Frimawan juga. Yap, sekali lagi jagoan saya kalah.
Di TV sebelah, setelah tayangnya SUCI 5, Indosiar akhirnya bikin acara serupa, Stand Up Comedy Academy (selanjutnya dibaca; SUCA), tapi kayaknya masih garing. SUCA 1 kayaknya nggak ikhlas buat acara, hingga kesannya acaranya kok kayak nggak di TV sebelah. Saya serius, tidak bercanda. Yang menang pun kayaknya yang norak, bukan yang lucu.
Tahun selanjutnya, Kompas TV buat SUCA 6. Menarik, ada Rin Hermana dengan 'materi sampah' nya, tapi bagus. Saya senang, karena beliau asal Padang. Fajar Nugrah yang dengan materi sexy-nya. Gebi dangdut, Indra Gunawan dengan pantunnya. Dosen, Pak Karta. Kamaludin, penyair, dan Sadana Agung yang konsisten dengan kampungnya. Sulit untuk memilih, tapi saya menjagokan Fajar Nugrah, Rin Hermana, Sadana Agung, Indra Jegel, dan Karta. Meski beratnya ke Sadana Agung. Tapi masih untunglah, Indra yang juara. Masih masuk tebakan saya.
SUCA 2 (Indosiar), awalnya saya tak tertarik, tapi karena Arafah sempat booming, saya akhirnya mengikuti juga. Suaranya itu, haha. Tapi, lama kelamaan Arafah stagnan, materinya garing, bukan absurd. Malah kadang kalau lihat Arafah, sering nelan ludah sendiri. Tapi, ketika Aci Resti nge-roasting Arafah, saya berbalik Arah. Saya jadi lebih ke Aci, meski sejak awal juga tidak menjagokan Arafah. Saya melihat Aci, lebih matang. Aci lebih matang. Aci lebih matang. Saya sengaja menyebutnya 3 kali. Kali ini, tebakan saya terbukti, dan tepat sasaran.
Selamat Aci Resti, semoga bisa jadi penggerak buat komika perempuan Indonesia.
Wikipedia : Aci Resti
Twitter : Aci Resti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar