ORGANT TUNGGAL
Kami
bersenggama dengan lagu sedih
Dengan
musik yang belum sempat dikisahkan alam
ketika
hujan menangis hebat
Kemanakah
perginya para biduan?
Ketika
panggung hanya disesaki jantan berhidung awan, dan kepul-kepul asap tinggi yang
menuju langit,
Menuju
yang hilang?
Bergoyang,
kami bergoyang, dengan tangan di kepal, kepala.
Bagaimana
kami membawa sesa badan ini, hai Tuhan, hai Sang Penghadir Kantuk?
DI,
23/08/2014
puisi siapa yang pertama kali kau baca?
di mana? tahunnya? bulannya? tanggalnya?
ia masih hidup atau tidak
ia dalam kepalamu atau tidak
di mana? tahunnya? bulannya? tanggalnya?
ia masih hidup atau tidak
ia dalam kepalamu atau tidak
puisi apa yang pertama kali kau pahami?
hei kau, kenapa sudah tidur,
"aku sedang bertanya"
hei kau, kenapa sudah tidur,
"aku sedang bertanya"
bagun, kataku!
kita cari itu penyair perempuan,
kita bangun kata-kata menjadi sebentuk kalimat tanya,
seperti pecandu internet, pura-puranya, kita banyak tidak tahunya.
kita cari itu penyair perempuan,
kita bangun kata-kata menjadi sebentuk kalimat tanya,
seperti pecandu internet, pura-puranya, kita banyak tidak tahunya.
Pariaman, 2014
MENJADI PENYAIR?
kenapa
masih ingin jadi penyair
bila
yang sempat jadi presiden, cuma penyanyi
kenapa
masih membaca sajak
bila
lagu-lagu bajakan nyatanya sangat sedih
yang
tinggi cita-citanya menjadi penyair, mampuslah!
penyair
tidak ada apa-apanya
jarang
masuk tivi
penyair
seperti binatang
banyak
yang dibuang
uye...
Ketaping,
8 Desember 2014
KEPADA MALAM
demikian
wahai malam
aku
telah menidurkan perempuanku dalam kenangan
rindu
hanya muslihat ingatan, bukan?
demikian
wahai malam
perempuanku
telah kutitipkan pada bulan
ia
jatuhkan atau ia tinggikan
aku
sudah tidur
Pariaman,
2014
PEREMPUAN, DAN HAL-HAL
LAIN YANG DIAM DI KEPALA
perkara
apa yang diam dalam kepala perempuan, Tuhan
kenapa
masih belum jua pergi dari ingatan
Tuhan,
kenangan akan jauh lebih tua dari kematian
sampai
kapan tulang rusukku Kau sembunyikan?
Pariaman,
2014
PERPISAHAN
kau kulepas dari doa
malam
tak ‘kan lagi menjagamu
bulan
akan selalu ditutup awan
kau
hilang, sayang
di
ufuk lain, Tuhan masih menyimpan
terang,
bukan?
Ketaping,
7 Juli 2014