Jumat, 16 Oktober 2015

Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar (detakpekanbaru(dot)com, Rabu, 14 Oktober 2015)


















HARGA SEBUAH TIKET KONSER PUISI 
sampailah di telinga, bisikan halus, kabar burung (atau tidak dengan burung) bahwa dongeng-dongeng tua yang telah jadi legenda, dikasih musik, dinyanyikan lewat lagu, yang sangat sedih, yang menusuk, yang diam lama di kepala, pada tanggal yang menurutku salah, kenapa bukan awal bulan, kenapa tidak tanggal merah.
kalian semua hai tuan-nyonya
kalian berbudaya tepat saat 'ku ngantuk
kalian berpuisi saat kulelap tertidur
"dengan apa sebilah puisi laku terbeli,
dengan darah, atau dengan air mata?"
kembali menemui telinga, musik dangdut (atau goyangan saja) yang memaksaku datang, melihat-lihat bagaimana rupa para penyair, bagaimana manisnya sebuah puisi, bagaimana melupakan hari sunyi
kalian dengar hai tuan dan nyonya
aku bawa kursi sendiri
membawa sepi sendiri
mengganti luka dengan ramainya tepuk tangan
lalu, puisi akan ludes terjual dengan imaji yang mahal
paling batu dari lumut suliki
Februari, 2015

QZ5801
; Huruf dan Angka-angka Mati
kami terbang bahagia, membawa sungai-sungai dahaga
o, Tuhan yang di langit, dengarlah kami tertawa
kami lalu jatuh
dibawa ke bumi paling dalam
kami dihempaskan, dijatuhkan dihilangkan, dicari-cari
remuk badan, pecah dalam doa-doa
kami digigit paus, belut listrik, dingin matahari laut
o, Tuhan yang di dalam bumi
kami mau kembali pulang, kami sangat ingin kembali pulang
bawalah kami, Tuhan.
Pariaman, 03/02/2015

DEMAM INDIA
Ibu, anakku terserang penyakit aneh
di matanya, hanya ada televisi
mulutnya muntah-muntah, menyembur kata-kata cinta
cinta, cinta.
Pagi hari, ketika kumulai melepaskan rumah
tubuhnya kejang-kejang bergoyang
seperti mencoba-coba mati
kacau, seperti sajak ini.
Padang, Januari 2015


Maulidan Rahman Siregar, lahir di Padang 03 Februari 1991. Menulis puisi dan belajar menulis cerpen. Puisinya pernah dipublikasikan di Harian Mata Banua (Makassar) dan Harian Rakyat Sumbar (Padang). Selain menulis, juga sebagai tenaga pengajar di SMK Penerbangan Nusantara (SPN) Ketaping. Berdomisili di Ketaping, Kab. Padang Pariaman.